Hey, apa kabar mu? Sudah lama aku tak menghampiri hangat dan rayuan aroma mu. Tau kah? Kau terlihat sangat manis hari ini, atau hanya aku saja yang berpura-pura padahal kau selalu mencitrakan pahitmu. Entahlah, mungkin ini yang namanya menyembunyikan.
Sore ini terlihat sendu, seperti mawar yang ditunggu untuk berguguran demi menjawab sebuah pertanyaan. Apa hanya perasaan ku saja yang membuat langit ini kelihatan sedang meluapkan kesedihannya? Aku harap matahari segera mengalahkan ego-nya hanya untuk sekedar memeluk sang langit.
Oh ya, apa kau sudah ku taburi gula? Aku lupa. Karena aku terlalu sibuk dengan lamunan yang kau ciptakan. Aku menunggu, menunggumu agar kau melepaskan energi panasmu untuk segera aku minum. Tapi kau selalu paling bisa untuk membuat aku bersabar meskipun aku harus menunggu dengan menikmati rintikan tangis yang diciptakan langit. Dan kelihatannya kau mungkin sudah bisa aku teguk.
Terlalu manis. Hanya itu yang terurai saat aku menatap dan menegukmu. Ada apa? Apa gula terlalu dalam menaruh perasaannya padamu? Atau aku terlalu banyak ciptakan kenangan dengan dua sendok gula sehingga membuatmu terlarut dan sungguh terlalu manis? Aku tidak pernah melebihkan sedikitpun takaran untukmu, tapi entah mengapa manisnya tidak kian hilang dengan pekatmu dan terjadi begitu saja.
Maafkan aku yang terlalu bodoh. Bodoh untuk menaburi mu takaran yang seperti biasanya, mungkin aku akan mengurangi sedikit ketika kita bertemu kembali. Aku tidak mengerti mengapa aku tak kian bosan, dan tak juga membencimu meski rasa mu berubah-ubah dan terkadang panasmu menyiksa bibirku. Mungkinkah ini yang dinamakan cinta? Ah, aku mulai berhalusinasi.
Aku rasa ada yang salah. Mungkin kali ini kau sedang bosan dengan ku? Sehingga kau meninggalkan kekentalan yang biasa kau hadirkan saat bertemu dengan ku. Aku tidak peduli, aku suka padamu. Aku mungkin sudah terdaftar sebagai pecandu-mu. Terserah kau menyebutku apa.
Tak terasa kau sudah mencapai tegukan terakhir. Sungguh pertemuan yang manis dan bahkan terlalu manis. Sampai jumpa lagi my dearest coffee :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar