Aku, hanyalah seorang yang jauh akan dari kata baik. Hina mungkin sudah biasa aku dengar. Aku tak luput dari hal menyedihkan yang mungkin tak seberapa untuk diceritakan. Tapi percayalah aku tak pernah berhenti untuk menapakkan kaki di anak tangga menuju kebaikan. Perlahan, tertatih, merangkak, tapi aku tak putus berjuang mendekatkan diri kepada hal baik semata-mata untuk Tuhan ku.
My friday night coffee
Hanya berisi kata-kata dari sebuah intuisi :)
Jumat, 17 Juni 2016
Selasa, 06 Oktober 2015
Sesal
Kau
adalah alasan aku mengerti bagaimana orang yang sesungguhnya baik.
Tapi kau juga yang menorehkan loreng di wajahmu yang terlihat suci.
Noda yang tak terhapus itu mungkin yang kau sembunyikan baik-baik
dari hadapanku. Perasaan ku tak cukup tuli dan buta untuk tidak
mengetahuimu. Setitik demi setitik aku tau tetesan getah yang tak
kunjung hilang dari kepribadianmu.
Jumat, 18 September 2015
A note from your daughter.
Mah. Begitulah engkau mengajariku untuk memanggilmu. Aku harap aku dapat melukis waktu yang telah kita lewati sehingga aku membuat kain kanvas bernafaskan tubuhmu. Bagaimana aku mengungkap kerinduan ini aku sangat bingung. Aku mungkin sungguh ingin dipelukmu, walau bumi tak mengijinkan. Perih.
Selasa, 11 Agustus 2015
Bermain Bersama Semesta - Part 4
Aku, dataran yang hanya tercipta dari kepingan batu dan bekunya es. Begitu jauh dari kehangatan sang pemberi cahaya tata surya. Seakan aku merindu untuk berada di dekatnya. Tiada yang spesial dari diriku yang hanya bermassa tidak sepersen pun dari Bumi, yang terkenal dengan kehidupannya dan kaya akan manusia. Ya, manusia. Mereka pun yang menemukan aku dari bermilyar kilometer kejauhan.
Selasa, 07 Juli 2015
Bermain Bersama Semesta - Part 3
Hallo mentari, selamat menampakkan diri dari ufuk timur mu! Sudah lelahkah kau bersembunyi dari kelamnya malam yang tak berbintang itu? Aku menantikan hangat sosok mu yang biasa menemani ku dengan sedikit pahitnya kopi susu. Yang selalu sedia mengantarkanku mencari tempat ku di dunia ini.
Langganan:
Postingan (Atom)